Kamis, 08 Mei 2014

BUDIDAYA KARET

BUDIDAYA KARET
(Hevea brasiliensis)
I. PENDAHULUAN
Tujuan utama pasaran karet Indonesia adalah ekspor. Di pasaran internasional
(perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural
Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi, dengan tetap menjaga
Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
II. SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persemaian Perkecambahan
a. Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
b. Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
c. Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam
pupuk kandang + 1 mg.
d. Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di
sisi Barat.
e. Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
f. Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
g. Jarak tanam benih 1-2 cm.
h. Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada
10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
3.1.2. Persemaian Bibit
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi
coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau.
Penyiraman dilakukan secara teratur
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
@ GT 1 : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon
@ LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon
POC NASA :
2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali
3.1.3. Pembuatan Kebun Entres
cara Penanaman dan pemeliharaan seperti menanam Bibit okulasi.
Bibit yang digunakan dapat berbentuk Bibit stump atau Bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
@ Tahun I : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
@ Tahun II : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon
POC NASA :
2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali
3.1.4. Okulasi
Teknik Okulasi : (keduanya sama)
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau
segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas
okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi,
stum mini, dan Bibit polybag.
3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras
minimal 1,5 dengan jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk
menampung tanah yang tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di
sebelah atas rorak.
d. Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan
kemiringan lahan dan diperkeras.
3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
@ Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
@ Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
3.3.3. Cara Penanaman
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam
pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air
perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1
botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter
3.4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
b. Pemupukan
lihat tabel...
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan
dosis 1 botol untuk + 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)
3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan
daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering.
Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.
b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus)
Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal
dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona
3.5.2. Penyakit
Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian
besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
a. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar
merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium
salmonicolor),
b. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora),
Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora
palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
d. Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit
colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora
(Jamur Phytophthora botriosa)
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur:
Menanam bibit sehat dan dari klon resisten
Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro - mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan
waktu yang tepat
Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
Bagian yang terserang segera dimusnahkan
Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
Pisau sadap steril
Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk
nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami
belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar
penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan
tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di
campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
3.6. Panen
Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat
waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar